FAKTOR UTAMA PENYEBAB KEGAGALAN BERBISNIS

FAKTOR UTAMA PENYEBAB KEGAGALAN BERBISNIS

Hasil gambar untuk Faktor faktor penyebab kegagalan berbisnis

HALO bosku:) kaliini saya ingin membahas kegagalan dalam berbisnis 🙂 simak beritanya ya bos :)- Kegagalan berbisnis adalah suatu hal yang paling dihindari oleh para pengusaha.mengungkapkan fakta bahwa hanya 1 dari 4 bisnis yang dirintis dapat bertahan selama 15 tahun lebih. Kebanyakan dari pebisnis gagal di 5 tahun pertama. Tentunya fakta ini menunjukan bahwa menjalankan roda bisnis tidak lah mudah. Ada banyak faktor yang membuat sebuah bisnis bangkrut atau gagal. Namun dari banyaknya faktor-faktor penyebab kegagalan tersebut, faktor internal lah yang paling banyak memberi kontribusi kegagalan suatu bisnis. Oleh karena itu, anda perlu mengetahui apa saja faktor penyebab kegagalan agar anda dapat mengantisipasinya. Berikut adalah 8 faktor utama penyebab kegagalan berbisnis.

1. Tidak ada perencanaan
 Berkali-kali ikut seminar bisnis dan membaca profil pengusaha sukses sering memdorong kita ikut memulai bisnis sendiri. Tak ada yang salah dengan semangat tersebut. Tapi menjalankan bisnis hanya bermodal semangat, salah-salah akan berujung pada kebangkrutan. Untuk menghindari kebangkrutan, selalu dampingi semangat menggebu tersebut dengan perencanaan matang. Tentukan dulu visi, misi, dan tujuan bisnis yang ingin Anda geluti. Termasuk menggali informasi lebih banyak tentang seluk beluk bisnis tersebut, bagaimana dan di mana membeli bahan bakunya, siapa saja yang akan menjadi konsumen, serta di mana dan bagaimana memasarkannya. Intinya, bila ingin usaha bertahan jangan memulai usaha sebelum Anda melakukan survei pasar.:)

2. Tidak melakukan riset pasar
 Ibarat kata jika kita ingin berperang, kita harus mencari tahu tentang kondisi medan agar kita dapat mempersiapkan segala sesuatunyanya agar dapat meraih kemenangan. Begitu pula ketika menjalankan sebuah bisnis. Mencari tahu kondisi pasar atau melakukan riset pasar adalah salah satu persiapan yang wajib dilakukan oleh pengusaha. Dengan melakukan riset pasar kita akan tahu tentang bagaimana mereka menerima produk di pasaran atau bagaimana respon masyarakat tentang produk anda. Pastinya anda tidak ingin kan menjual produk gagal? Oleh karena itu, lakukan lah riset pada pasar. Riset pasar bisa dilakukan dengan memantau perkembangan masyarakat melalui berita di media-media, meminta ahli riset pasar untuk melakukannya, Atau anda juga bisa pergi sendiri untuk memantaunya 🙂 duhh udaha kaya presiden kita ya 🙂 yang hobinya belusukan 🙂

3. Pemasaran yang lemah
 Di awal usaha,pasti  anda akan tergoda untuk memproduksi sebanyak-banyaknya produk agar segera mencicip keuntungan berlipat. Tidak jadi salah jika memang dilakukan, namun anda juga harus tahu bagaimana cara memasarkan produk tersebut. Jelilah memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempromosikan produk Anda. Tak perlu bernafsu memasang iklan di media massa bila modal Anda tak mencukupi. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk pada calon konsumen, seperti melalui media sosial atau mailing list. Tapi ingat, jangan melupakan etika dalam memasarkan. Karena jika salah anda berpromosi, bukannya mendapatkan pembeli, promo produk Anda bisa dianggap spam.

Ingin belajar mengenai Etika dalam memasarkan produk ?? klik DISINI 🙂

4. Melakukan kerjasama dengan orang yang salah

 Berikutnya yang dapat menjadi pemicu atau salah satu faktor penyebab kegagalan dalam berbisnis dan usaha adalah melakukan bentuk kerjasama dengan orang yang salah.Ketika kita berperan sebagai orang yang memiliki modal kemudian ingin membentuk sebuah team atau partner kerja maka cermati dan analisa lebih dalam mengenai record orang tersebut sebelumnya.Pastikan ia adalah personal yang sudah memiliki pengalaman atau minimal pernah berperan dalam bidang bisnis tersebut.Jangan mengambil keputusan hanya berdasarkan kata orang ataupun mudah percaya dengan bujuk rayu dimana ia sendiri belum memiliki skill keahlian mumpuni yang tampak dengan mata kepala anda sendiri. 🙂

5. Berakhir dengan menyerah dan takut untuk mengulanginya

 Faktor penyebab kegagalan dalam berbisnis dan usaha yang terakhir adalah sikap mudah menyerah dan putus asa.Sebenarnya pepatah tidak akan pernah salah bahwasanya kegagalan adalah sebuah kesuksesan yang tertunda.Artinya dengan berbekal pengalaman gagal, setidaknya kita sudah mengetahui apa saja yang menjadi penyebab gagal usaha dan bisnis untuk bekal evaluasi menuju proses bangkit selanjutnya.Seperti halnya memulai bisnis online untuk pemula, tidak jarang mereka jatuh bangun dengan berbagai alasan dan bagi yang tidak mudah menyerah, maka sudah banyak pula yang mencapai sukses mendapat uang dari internet.:)


ANDA PENJUDI??
JUDI ONLINE KALAH TERUS??

ANDA MASIH BINGUNG MENCARI AGENT JUDI ONLINE YANG TERPERCAYA??

 GABUNGABUNG AJA DI WWW.OYOPOKER.COM KARNA WWW.OYOPOKER.COM ADALAH SITUS TERBAIK DI ASIA:) peridoe 2019.

“RAIH JACKPOTNYA TANPA HARUS MEMBELI”

Hallo boss ku:-Selamat malam dan selamat datang di website judi online kami boss http://www.oyopoker.com kami adalah agent judi online terpercaya dan terbaik se ASIA, kami adalah website poker terpercaya se asia , segera daftarkan diri anda di BO kami http://www.oyopoker.com dan raih JACKPOTNYA tanpa harus membeli, 

Anda dapat bermain di BO kami  dengan berbagai ke untungan,Www.oyopoker.com memberikan: 

√ Minimal deposit Rp.20.000

√ Minimal Withdrow Rp.50.000

√ Bonus New Member 10%

√ Bonus Harian 5%

√ Maksimal Bonus Rp.200.000

√ Bonus Referral 30%

√ Bonus Turnover Mingguan 0,5%

√ No Robot

√ Player vs Player 100%

Oyopoker menyediakan 8 jenis permainan berbeda dalam  1 user ID, berikut permainan yang dapat di berikan http://www.oyopoker.com

1.Texas Poker

2.Blackjack

3.Domino +

4.Domino 2k

5.Domino4k

6.13 Cards

7.3 Kings

8.Big 2

Untuk INFORMASI lengkap bisa langsung di akses via media kita yaa boss : 

√pin bbm= oyopkr

√HP/WA= +855965718023

√LINE = oyopoker

√Live chat=www.oyopoker.com

Ayo sekarang juga buruan daftarkan diri anda untuk menjadi member kami, join langsung ke BO kita dengan web WWW.OYOPOKER.COM

NB:. Kami tidak menebar janji ya boss tapi kami memberikan bukti Trimakasih boss:)

Berbagi

ETIKA DALAM MEMASARKAN PRODUK

 ETIKA DALAM MEMASARKAN SUATU PRODUK


Hasil gambar untuk etika dalam memasarkan produk

 HALLO boss ku:) kaliini saya ingin membahas tentang, Etika dalam memasarkan produk didunia internet :)- Demi meningkatkan pendapatan dan profit, banyak pengusaha yang melakukan promosi maupun pemasaran. Promosi ditujukan untuk menarik minat konsumen untuk membeli. Promosi biasanya dilakukan dengan cara beriklan. Bentuk iklan yang sering digunakan oleh pengusaha besar adalah melalui iklan televisi atau radio. Namun bagi pengusaha-pengusaha kecil, media sosial dimanfaatkan karena biayanya kecil bahkan gratis. Apalagi saat ini pengguna media sosial begitu ramai.
 Pengusaha berharap dengan beriklan akan membuat konsumen mau melakukan pembelian sehingga meningkatkan pendapatan, profit perusahaan dan menghindari kerugian. Dalam menghindari kerugian, banyak pengusaha yang melakukan trik dalam berkomunikasi yang biasanya digunakan oleh praktisi komunikasi yaitu “tell the truth but not all the truth”. Bahasa yang digunakan sangat menarik bagi konsumen, tapi saat diaplikasikan ternyata memiliki syarat dan ketentuan yang harus konsumen tanggung. Ada hal-hal tidak etis yang dilakukan beberapa pengusaha dalam kegiatan periklanan yaitu:

  • Membohongi dengan cara mengatakan sesuatu yang tidak benar dengan sengaja saat beriklan
  • Menyesatkan dan menjerumuskan konsumen dalam promo yang tidak benar dan terlalu banyak persyaratan
  • Menipu publik dengan mengatakan hal yang tidak benar mengenai produk atau jasa dengan mengada-adakan promosi yang ternyata tidak ada

Selain itu, ada beberapa manipulasi dan kebohongan lainnya yang biasanya umum dilakukan oleh perusahaan dalam beriklan, yaitu:

1.       Menutupi kelemahan produk
2.       Melebih-lebihkan kemampuan produk
3.       Memanipulasi perasaan konsumen
4.       Tidak menyampaikan informasi dengan benar
5.       Mengecoh konsumen dengan meniru fitur produk lain
Beberapa hal yang masih harus diperhatikan dalam memasarkan/mempromosikan suatu produk/jasa dengan etika bisnis yang baik adalah :

1. Mampu mengendalikan diri sendiri untuk tidak memperoleh apapun dan dari siapapun serta dalam bentuk apapun
2. Mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat
3. Tetap mempertahankan jati diri agar tidak mudah tergiur oleh hal-hal yang dapat merugikan pihak terkait
4. Menciptakan persaingan yang sehat dengan dapat menjalin kerja sama antara pelaku bisnis
5. Memelihara kesepakatan atau menumbuhkan kesadaran terhadap apa yang telah disepakati dengan konsumen/pelanggan
Perusahaan bisa mempertahankan nilai-nilai yang menjunjung tinggi etika supaya bisa mendapatkan kepercayaan dari pihak pelanggan karena perusahaan selalu mempertahankan integritas berpromosi dan beriklan yang baik dalam hal kejujuran, tanggungjawab, keadilan, saling menghargai, dan bersifat transparan (tidak ada informasi yang sifatnya merugikan pihak lain yang disembunyikan).

Dalam Hal Kejujuran
Perusahaan harus bisa berlaku jujur dalam setiap perjanjian atau transaksi yang terjadi dengan pelanggan maupun stakeholder, dalam situasi apapun. Perusahaan menyebarkan informasi yang apa adanya dalam mengomunikasikan produk atau jasanya. Selain itu perusahaan juga harus menepati segala janji / promise yang sudah dilontarkan kepada pasar dan stakeholder.

Dalam Hal Tanggungjawab
Perusahaan harus bisa menerima segala konsekwensi yang timbul akibat segala tindakan pemasaran yang ditempuh. Dalam hal ini perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, serta menghindari segala bentuk pemaksaan kepada pelanggan dan stakeholder.Perusahaan harus bisa komitmen menerapkan segala aturan terutama menyangkut segmen-segmen pasar yang tergolong rentan, seperti anak-anak, orang tua (pensiunan), kaum cacat, dan lain-lain. Selain itu perusahaan juga harus bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan dalam lingkup pemasarannya.

Dalam Hal Keadilan
Perusahaan diharapkan bisa adil dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus memenuhi kualifikasi dari para pihak pemasoknya. Ini termasuk menawarkan produk dengan cara atau metode yang jelas dalam bentuk penjualan, promosi, dan bentuk komunikasi lain. Perusahaan harus menghindari segala macam informasi yang bersifat menyesatkan dan menipu. Perusahaan harus melindungi segala data atau informasi yang sifatnya rahasia bagi konsumen, pemasok, dan karyawan, agar tidak disalahgunakan. Selain itu perusahaan juga harus adil dalam menetapkan harga produknya dan menghindari segala tindakan yang bisa merusak harga atau kondisi pasar.

Dalam Hal Transparansi
Perusahaan harus mempertahankan sifat keterbukaan kepada pasar dan stakeholder mengenai aktivitas pemasaran. Untuk ini diharapkan perusahaan bisa mempertahankan kelancaran aliran informasi dan berkomunikasi secara teratur kepada stakeholder. Perusahaan juga harus bisa menerima segala kritik dan saran yang dilontarkan oleh pasar, serta melakukan perbaikan jika diperlukan. Selain itu perusahaan juga diharap bisa menjelaskan dengan transparan segala risiko dan komponen substitusi menyangkut produk atau jasa yang ditawarkan.
Demikian itu hanyalah sebagian dari banyak aturan nilai, dan norma yang menyangkut etika pemasaran. Sebenarnya cara yang paling sederhana untuk menguji etika dari suatu strategi pemasaran adalah dengan menerapkan konsep “jika ragu, jangan lakukan” (when it doubt, don’t). Bisa juga dengan menetapkan Golden Rule: “Perlakukanlah konsumen seperti layaknya Anda memperlakukan diri sendiri”.
Praktik pemasaran, berpromosi, dan beriklan dengan memperhatikan etika ini bisa membantu para pemasar agar bisa menjadi lebih bertanggungjawab secara sosial. Dengan demikian, para marketer bisa merasa bangga dengan bidang yang mereka geluti.
Memang masih banyak pihak yang meragukan apakah perusahaan yang mengindahkan etika dan punya tanggungjawab, bisa menjadi perusahaan yang lebih profitable? Jawabannya tentu bisa ya, bisa juga tidak. Tapi kecenderungan saat ini perusahaan yang peduli dengan etika lebih terhindar dari segala macam kejadian yang merugikan perusahaan itu sendiri. Plus dengan terus meningkatnya perhatian publik terhadap etika, bukannya tak mungkin nantinya konsumen lebih memilih perusahaan yang punya etika ketimbang yang tidak.
Lagipula, perusahaan yang mengabaikan etika sebenarnya menanggung risiko yang tidak kecil. Liat saja dari beberapa kasus yang terjadi belakangan ini tanpa menyebut merek, dimana timbul  suatu protes keras dari masyarakat, biaya yang harus dikeluarkan perusahaan bisa jadi sangat besar. Kerugian dari bentuk promosi yang tidak etis, misalnya, bukan cuma risiko untuk menarik iklan yang sudah dibuat dengan biaya tinggi itu saja. Selain  meminta maaf kepada publik, kadang perusahaan harus mengucurkan biaya ganti rugi yang jumlahnya jutaan atau miliaran rupiah. Belum lagi kerugian berupa citra perusahaan yang sudah tercoreng di mata masyarakat.

BERIKUT ADALAH ETIKA DALAM MEMASARKAN PRODUK DI MEDIA INTERNET:) SOMGA BERMANFAAT 🙂